Senin, 24 Maret 2014

FOTO KEGIATAN MDTA AL-HIDAYAH RIMBO DADOK NAGARI KOTO TINGGI KEC. ENAM LINGKUNG KAB. PADANG PARIAMAN


 
                                                                             
                                                                               

                                                                                
                                                                                  
                                                                             

                                                                            
                                                                                
                                                              
                                                                                

                                                                               

Minggu, 23 Maret 2014

DAFTAR SANTRI PRA MDTA AL-HIDAYAH KORONG RIMBO DADOK TAHUN AJARAN 2012-2013



DAFTAR SANTRI PRA MDTA  AL-HIDAYAH KORONG RIMBO DADOK
TAHUN AJARAN 2012-2013
Kelas Tahmid I

Kelas Tahmid II

Kelas I



Kelas II


Kelas III


Kelas IV


Data Personal Guru





Daftar Santri MDTA Al Hidayah 


PROFIL MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH ( MDTA ) AL-HIDAYAH RIMBO



MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH  ( MDTA )
AL-HIDAYAH RIMBO DADOK NAGARI KOTO TINGGI
KEC. ENAM LINGKUNG KAB. PADANG PARIAMAN


A.     SEJARAH  BERDIRINYA MDTA AL-HIDAYAH
MDTA Al-Hidayah dahulunya bernama TPA/TPSA Al-Hidayah.  Berdiri pada tahun 2000, yang dikelola oleh pemuka masyarakat yang dipimpin oleh Ungku Bujang ( Tk.Bagindo Rasyidin ). Masyarakat  menginginkan untuk dibentuknya tempat mengaji dan mengembangkan ilmu agama Islam pada anak-anak di korong Rimbo Dadok. Atas kesepakatan pemuka masyarakat maka ditetapkanlah tiga surau yaitu Surau Taluak ( Surau kariang), Surau Aro dan Surau Gudang sebagai tempat mengaji. Dipilihnya tiga surau tersebut dengan alasan untuk lebih syi’arnya pendidikan keagamaan di korong Rimbo Dadok.
Sistem belajar yang dipakai saat itu masih sistem belajar cara lama, belum tersusun secara sistematis atau belum punya kurikulum. Materi yang diajarkan kepada  anak-anak masih diacak-acak,  dan yang teringat oleh guru saja, yang penting anak-anak tidak lagi bermain layang-layang di sore harinya, karena saat itu musim main layang-layang. Sehingga dengan adanya TPA/TPSA ini anak-anak lebih disibukkan untuk mengaji di surau. Di samping itu yang tak kalah pentingnya dengan berdirinya TPA/TPSA ini menambah dan memperdalam ilmu agama Islam pada anak-anak didik dan juga sangat membantu pelajaran agama Islam di sekolah yang notabene hanya dua jam perminggu.
Pada saat itu yang menjadi guru adalah dari simpatisan masyarakat yang berpendidikan agama lebih. Muridnya masih dari lingkungan korong Rimbo Dadok, belum menyebar kewilayah lain. Untuk menggaji guru, pengurus dan simpatisan masayarakat meminta beras dari orang tua murid dan masyarakat. Dan untuk melihat prestasi yang diperoleh murid, guru hanya menilai secara lisan, belum memakai rapor secara tertulis.
Pada tahun 2003 timbullah inisiatif dari salah seorang guru sekaligus pengurus TPA/TPSA ini untuk mengumpulkan/menyatukan siswa yang belajar di tiga surau tersebut menjadi satu tempat. Karena  terlalu repot dalam pembagian waktu mengajar, sampai-sampai terjadi keteledoran waktu mengajar pada anak-anak didik. Apalagi guru yang mengajar saat itu jumlahnya terbatas. Sehingga dengan permasalahan tersebut bermusyawarahlah pengurus, guru dan simpatisan masyarakat Rimbo Dadok untuk memindahkan tempat belajar mengaji pada satu tempat. Sehingga dipilih tempatnya di surau Gudang yang masih kawasan Rimbo Dadok. Dinamakan surau Gudang oleh masyarakat karena letaknya berdekatan dengan gudang kayu H.M.Yusuf. Surau Gudang ini bertingkat, di bawahnya permanen, dan di atasnya terbuat dari kayu dan berlantai papan. Pada waktu itu  anak-anak belajar dibagian atasnya saja, maka dari itu masyarakat menyebutnya Surau Gudang.
Pada tahun 2003 ini sudah ada kemajuan TPA/TPSA, karena  sudah memiliki rapor walaupun selembar ( rapor bayangan ). Yang menjadi Murid masih  anak-anak yang berada di kawsan Rimbo Dadok. Pada tahun ini baju seragam TPA/TPSA anak-anak sudah mendapat sumbangan dari masyarakat secara gratis dan langsung dipakai pada acara didikan subuh gabungan, yang saat itu merupakan didikan subuh keliling pertama diadakan. Pada acara didikan subuh keliling itu anak-anak TPA/TPSA Rimbo Dadok menampilkan Drama Islami dengan judul “Umar Bin Khatab Masuk Islam” serta penampilan bakat lainnya.
Untuk kelanjutan dan kelancaran pendidikan  di TPA/TPSA Al-Hidayah pengelolaan pendidikan diserahkan kepada Kartina Tanjung,S.Ag. Pada saat ini proses belajar mengajar sudah memiliki kurikulum yang disusun sendiri, dengan berpedoman kepada buku Pendidikan agama Islam di sekolah Dasar (SD) dari kelas I s/d  kelas VI. Dengan tujuan menunjang pendidikan agama di sekolah. Mata pelajaran yang dipelajari juga sudah berkembang seperti Fiqih, Aqidah Akhlak, Do’a, Ayat-ayat Pendek dll. Namun kaligrafi belum diajarkan kepada anak-anak, karena guru belum ada yang berkompeten.
Pada tahun 2003 TPA/TPSA telah mengikuti lomba-lomba se-Kecamatan Enam Lingkung seperti pidato, Sholat jenazah, Cerdas-Cermat, Mars Didikan Subuh, Puisi, Ayat Pendek. Pada waktu itu TPA/TPSA Al-Hidayah Rimbo Dadok meraih prestasi yang gemilang mendapat Juara I dari semua cabang Lomba yang ada. Pada tahun itu juga TPA/TPSA Al-Hidayah pernah mengikuti Perkampungan Didikan Subuh tingkat Propinsi di Maninjau. Pada waktu itu TPA/TPSA Al-Hidayah perwakilan kabupaten Padang Pariaman dalam bidang MSQ. Dan kabupaten Padang Pariaman  mendapat penghargaan sebagai “ Khafilah Simpati “.
Kepengurusan saat ini dikepalai oleh Imran Tk. Sati, Sekretaris Alman Fauzi, S.Ag. Dari segi administrasi sudah ada buku rapor. Sudah ada formulir pendaftaran, kartu prestasi santri, kartu infaq santri, materi ajar (silabus), buku-buku penunjang walaupun jumlahnya belum memadai, papan tulis walaupun masih kurang, alat-alat tulis dan buku absen anak-anak dan absen guru. Suasana belajar anak-anak sampai sekarang masih berbentuk kelompok yang dikelompokkan perkelas I s/d VI dalam satu ruangan. Yang menjadi tempat belajar dan menulis anak-anak yaitu bangku panjang (masyarakat menyebutnya gea) yang ditempatkan tiap lokal.      
           



B.    LATAR BELAKANG BERDIRI MDTA AL-HIDAYAH
TPA/TPSA Al-Hidayah ini didirikan guna mengajak anak-anak agar belajar ilmu pengetahuan agama dan belajar mengaji Al-Qur’an dan Iqra’, sehingga anak-anak itu bertambah ilmu agamanya dan yang terpenting anak-anak tidak keluyuran bermain disore harinya. Semua itu mengakibatkan anak-anak lalai dan juga dapat merusak akhlak dan moral anak-anak. Apalagi pada saat sekarang ini sudah banyak peralatan canggih yang dapat melalaikan anak-anak untuk belajar seperti Playstation, TV, Internet, dll. Yang juga dapat merusak akhlak anak yang akan menjerumuskan  kepada pergaulan bebas yang brutal dan tidak terkontrol. Maka dengan didirikannya TPA/TPSA ini diharapkan anak-anak dapat menghadapkan fikirannya dan mengetuk hatinya untuk mempelajari ilmu agama. Selain ilmu umum yang di dapat di sekolah SD pada pagi harinya. Semua itu akan terwujud bila ada kerja sama antara wali murid untuk menyerahkan  anak-anaknya belajar mengaji di surau.
            Maka bertitik tolak dari kondisi TPA/TPSA Al-Hidayah saat ini sebagai salah satu lembaga pengembang ilmu agama tingkat anak-anak, maka pengurus mendaftarkan TPA/TPSA ini ke kantor Departemen Agama Kab.Padang Pariaman dengan tujuan agar dikenal di kawasan kec. Enam Lingkung Kab. Padang Pariaman. Pada tanggal 10 Juni 2010 TPA/TPSA  resmi terdaftar di Departemen Agama dengan mendapat Piagam Penghargaan Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. Isi dari piagam itu bahwa TPA/TPSA Al-Hidayah di ubah nama menjadi MDTA Al-Hidayah ( Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah ).
     Kondisi MDTA Al-Hidayah saat sekarang ini masih seperti dahulu yang tempatnya dalam satu ruangan dibagi perkelas secara berkelompok dan belajar serta menulis masih menggunakan gea bagi anak-anak dan papan tulis bagi guru. Dilihat dari tahun ke tahun, minat anak untuk belajar disurau bertambah banyak, ini terbukti banyaknya berdatangan wali murid dari luar korong Rimbo Dadok mendaftarakan anak-anaknya ke MDTA Al-Hidayah, seperti dari Toboh Surau Kandang, Toboh Sawah Mansi, Kampung Paneh, Gadur,  dan lain-lain, yang kecamatannya berbeda.
Adapun   keunggulan MDTA Al-Hidayah adalah di bidang Pidato, Qasidah Rebana, Asma’ul husna. Anak-anak dibekali pelajaran pidato dari kelas III s/d VI. Dan satu kali dalam seminggu latihan Qasidah Rebana dan asma’ul husna.
Bagi siswa yang sudah menamatkan Iqra’ dan Al-Qur’an diikutkan wisuda Iqra’ dan Khatam Al-Qur’an gabungan yang diikuti oleh  tiap-tiap MDA, TPA/TPSA yang ada di Kecamatan Enam Lingkung.
     Untuk melihat perkembangan MDTA Al-Hidayah lebih lengkap dapat diakses melalui Internet dengan situs : mdta-al-hidayah.blogspot.com.

C.     DASAR HUKUM PELAKSANAAN MDTA Al-HIDAYAH
1.    Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.    Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peranserta masyarakat dalam Pendidikan Nasional.
3.    Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar sekolah.
4.    Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5.    Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dam Pendidikan Keagamaan.
6.    Peraturan Menteri Agama No. 3 tahun 1983 tentang kurikulum Madrasah Diniyah
7.    Keputusan Menteri Agama No. 18 tahun 1985 tentang susunan organisasi dan Tatakerja Departemen Agama telah diubah dan disempurnakan terakhir dengan Keputusan Menteri Agama No. 3 tahun 2006.

Yang menjadi dasar pelaksanaan MDTA Al-Hidayah ini adalah sebagai mana tertera dalam hadist Nabi Muhammad SAW  yaitu :
اُطْلُبُوْالْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ الْلَحْدِ ( حديث )
Artinya : “ Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai keliang lahat “
Orang barat menyebutnya “ Long Life Education “, Pendidikan seumur Hidup. Islam tidak menghendaki umatnya sengsara di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu perintah menuntut ilmu itu tidak dibedakan tapi diwajibkan bagi laki-laki dan perempuan. Sebagaimana hadis Nabi SAW berbunyi :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ ( حديث )
 Artinya: Mencari Ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan “

Banyak jalan yang ditempuh untuk menuntut ilmu ada yang melalui mendengarkan ceramah agama, membaca, lewat sekolah, tetapi perlu di ingat dan diketahui, bahwasanya mencari ilmu yang paling dominan adalah mulai anak-anak masih usia sekolah. Karena anak seusia itu masih memiliki daya tangkap dan ingatan yang kuat. Ilmu pengetahuan yang sudah diterima anak-anak sejak dini dengan serius, maka akan berbekas dan teringat terus sepanjang hayatnya. Dan belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir diatas batu. Begitu sulitnya seseorang mengukir batu, tapi bila sudah nampak terukir, maka bertahun-tahun masih saja membekas dan tidak akan hilang. Beda dengan belajar di waktu dewasa, bagai mengukir di atas air. Kita tahu bahwa mengukir di atas air begitu mudahnya, akan tetapi tidak ada bekasnya. Dia mudah mengingatnya, menerima suatu ilmu, tetapi mudah pula untuk melupakan.

D.    TUJUAN PENYELENGGARAAN MDTA Al- HIDAYAH
Adapun tujuan pelaksanaan MDTA Al-Hidayah ini adalah :
  1. Agar anak mendapatkan tambahan pelajaran ilmu agama tidak hanya disekolah SD saja, namun juga bisa di surau.
  2. Memberi motivasi dan dorongan kepada anak-anak agar kembali ke surau.
  3. Memberi motivasi dan dorongan kepada orang tua murid untuk menyerahkan  anak-anaknya ke surau.
  4. Mendukung Program Pemerintah Adanya istilah “Kembali Kesurau”.
  5. Membentuk anak-anak yang berpribadi muslim yang berakhlak mulia dan taat kepada Allah dan Rasul dan  patuh pada orang tua dan guru.


E.    PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH
1   1.      Juara I(satu ) lomba didikan subuh se kecamatan Enam lingkung dalam rangka HUT RI pada tahun 2003.
2   2.      Juara I ( satu )  lomba Qasidah Rebana se kecamatan Enam Lingkung pada tahun 2006.
3   3.      Juara I ( satu ) Lomba Didikan Subuh tingkat kabupaten Padang Pariaman tahun 2012
4   4.       Juara I ( satu ) lomba pidato putra pada acara milad LDS  ke 8 tahun 2014
5   5.      Juara II ( dua ) lomba pidato putri pada acara milad LDS ke 8 tahun 2014
6   6.      Juara II ( dua ) lomba paket didikan subuh pada acara milad LDS ke 8 tahun 2014
7   7.      Juara II ( dua ) lomba Asmaul husna  pada acara milad LDS ke 8 tahun 2014
8   8.      Dan juga telah mewisuda dan mengkhatam  47 orang santri semenjak tahun 2011.sampai 2013.

F.    SUMBER DANA DAN PEMBIAYAAN MDTA AL-HIDAYAH
Sumber dana yang mendanai jalannya kegiatan belajar mengajar di MDTA Al-Hidayah adalah sumbangan dari orang tua santri. Pada awalnya semua santri di gratiskan dari pungutan bayaran apapun, karena untuk gaji (kesejahteraan) guru dimintakan kepada masyarakat berupa beras yang jumlahnya juga tidak mencukupi. Kemudian berdasarkan hasil keputusan rapat guru dan pengurus bersama orang tua santri disepakatilah bahwa masing-masing santri diwajibkan menyumbang setiap bulannya sebesar Rp 3.000,-.  Sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan maka disepakati pula bahwa iuran wajib Rp 3,000,- perbulan ditingkatkan menjadi Rp 5.000,- perbulan.
Sumbangan lain selain dari sumbangan masyarakat berupa beras, iuran santri juga ada kotak infak yang dijalankan setiap hari jum’at di Masjid Jamik Rimbo Dadok Kampung Paneh.
Rincian dana yang masuk setiap bulannya
a.    Iuran wajib santri Rp.5.000, X 105 orang santri = Rp 525.000,- ( ini tidak lancar, karena tidak semua santri membayar tiap bulan )
b.    Sumbangan donatur tidak tetap kadang-kadang jalan kadang-kadang tidak.  Kalau jalan terkumpul sekitar Rp 250.000,-
c.    Hasil penjualan kartu prestasi santri yang jumlahnya tidak menentu kadang  Rp 10.000 sampai Rp 20.000 perbulan.
d.   Hasil kotak infaq pada masjid Jamik  sekitar Rp. 120.000,- per bulan
e.    Hasil infaq santri Rp 75.000,- perbulan
Kalau kita total dana yang masuk ke MDTA Al-Hidayah setiap bulannya sekitar Rp 990.000,- perbulan. Sedangkan pengeluaran rutin tiap bulannya:
a.Untuk menggaji 8 orang guru x Rp. 300.000 = Rp 2.400.000,- perbulannya.
b.Alat tulis dan kantor Rp 100.000,- per bulan.
c.Transportasi Didikan subuh keliling Rp 50.000,- per bulan.
d.Pengeluaran tak terduga Rp 100.000,- per bulan
Jadi terdapat ketekoran Rp.1.660.000,- setiap bulannya.

G.    MATERI YANG DIAJARKAN DI MDTA AL-HIDAYAH

Materi yang diajarkan kepada santri adalah materi pokok dan materi penunjang dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang mereka pelajari di sekolah. Adapun materi ajar yang diberikan kepada santri adalah :


  1.    Membaca Al-Qur’an yang baik dan benar
a.    Tilawah Al-Qur’an
b.    Tartil
c.    Qira'at Tajwid
  2.    Al-Qur’an Hadits
  3.    Fiqih
4.                                           4.  Aqidah Akhlak
         5.     Praktek Ibadah
        6.     Ayat Pendek
        7.     Tulisan Arab (kaligrafi)
        8.      Bahasa Arab (untuk kelas 6 saja)
        9.   Pidato



     H.    SUSUNAN KEPENGURUSAN MDTA AL-HIDAYAH

PELINDUNG                : WALI KORONG RIMBO DADOK
PENASEHAT                : URANG TUO RIMBO DADOK

KETUA                                  :  IMRAN TK. SATI
WAKIL KETUA                    :  TK. BGD RASYIDIN
SEKRETARIS                       :  ALMAN FAUZI, S.Ag
BENDAHARA                      :  KARTINA TANJUNG, S.Ag
KOORDINATOR UMUM  : ZAIPUL LAHMI

SEKSI PENDIDIKAN
KETUA                                  :   AMRIZAL TUANGKU MUDO
ANGGOTA                           :   FEBRIYANI .S.Sos.I
                                                :   YUSNITA, S.Ag

SEKSI DANA                        :  SYAFRUDDIN
ANGGOTA                           :  ALI IBRAHIM
            :  ALIMURDIN
                                                :  Dra.Hj.FATMA ERMI

SEKSI PEMBANGUNAN
KETUA                                  :  KHAIRUL HAMIDI
ANGGOTA                           :   HENDRI
                                                :  SYAMSU KAMAL
                                                :  HENGKI SUARDI








Template by:
Free Blog Templates